Masih ingat ulah cracker China yang mengobrak abrik Google beberapa waktu yang lalu? Setelah berhasil melakukan aksinya tersebut, sekarang para 'kriminal' dunia maya China beralih ke Yahoo dan yang ketiban sial adalah account email Yahoo para jurnalis asing.
Cracker-cracker dari negeri tirai bambu tersebut tidak dapat dianggep sepele, setidaknya terhitung 3 akun email Yahoo para jurnalis tersebut yang kebetulan sedang meliput berita di China kedapatan tidak dapat diakses dalam beberapa minggu terakhir. Masih terdapat 'kepanikan sesaat' mengapa akun para kuli tinta tersebut yang di jadikan sasaran. Hal ini mungkin terkait dengan sinisnya pemberitaan mereka di media.
Yahoo yang notabene empunya email tersebut segera merespon. Salah satu jurnalis yang melaporkan bahwa akun emailnya telah benar-benar 100 persen di hack, segera dipulihkan. Beruntung masalah ini dapat terselesaikan dengan mudah dan cepat.
Juru bicara Yahoo dalam keterangannya menegaskan, bahwa Yahoo secara serius dan sungguh-sungguh mengutuk tindakan ini. Kriminalitas di dunia cyber yang semakin marak, menghantui tidak hanya bagi kalangan media saja, melainkan dari segenap lingkungan masyarakat yang menggunakan layanan internet. Sekuriti serta privasi user menjadi prioritas utama, dan Yahoo segera akan menaggapinya secara secepatnya jika terdapat pelanggaran.
Namun Yahoo masih belum memastikan bilamana mana kejadian tersebut apakah memang benar dilakukan oleh cracker China. Tapi jika melihat dari perkembangan yang terjadi pada Google di beberapa waktu sebelumnya, kemungkinan besar peristiwa ini, pihak yang harus bertanggung jawab adalah mereka.
Sekedar mengingatkan tentang apa yang terjadi beberapa waktu yang lalu, ketika Google keberatan dengan kebijakan China yang mensensor internet di China sehingga menimbulkan sengketa dengan pemerintah pusat, maka Google mengambil tindakan dengan mengalihkan user di China untuk mengakses mesin pencari terbesar tersebut ke Google Hingkong.
Cracker-cracker dari negeri tirai bambu tersebut tidak dapat dianggep sepele, setidaknya terhitung 3 akun email Yahoo para jurnalis tersebut yang kebetulan sedang meliput berita di China kedapatan tidak dapat diakses dalam beberapa minggu terakhir. Masih terdapat 'kepanikan sesaat' mengapa akun para kuli tinta tersebut yang di jadikan sasaran. Hal ini mungkin terkait dengan sinisnya pemberitaan mereka di media.
Yahoo yang notabene empunya email tersebut segera merespon. Salah satu jurnalis yang melaporkan bahwa akun emailnya telah benar-benar 100 persen di hack, segera dipulihkan. Beruntung masalah ini dapat terselesaikan dengan mudah dan cepat.
Juru bicara Yahoo dalam keterangannya menegaskan, bahwa Yahoo secara serius dan sungguh-sungguh mengutuk tindakan ini. Kriminalitas di dunia cyber yang semakin marak, menghantui tidak hanya bagi kalangan media saja, melainkan dari segenap lingkungan masyarakat yang menggunakan layanan internet. Sekuriti serta privasi user menjadi prioritas utama, dan Yahoo segera akan menaggapinya secara secepatnya jika terdapat pelanggaran.
Namun Yahoo masih belum memastikan bilamana mana kejadian tersebut apakah memang benar dilakukan oleh cracker China. Tapi jika melihat dari perkembangan yang terjadi pada Google di beberapa waktu sebelumnya, kemungkinan besar peristiwa ini, pihak yang harus bertanggung jawab adalah mereka.
Sekedar mengingatkan tentang apa yang terjadi beberapa waktu yang lalu, ketika Google keberatan dengan kebijakan China yang mensensor internet di China sehingga menimbulkan sengketa dengan pemerintah pusat, maka Google mengambil tindakan dengan mengalihkan user di China untuk mengakses mesin pencari terbesar tersebut ke Google Hingkong.